Seperti biasa, rapat penentuan MRT Jakarta tersebut di upload melalui youtube, situs video sharing kepunyaan google yang juga menciptakan gmail, email yang tidak biasa dan mempunyai berbagai fitur yang canggih. Setiap video yang disharingkan di youtube sendiri dibuat dengan tujuan untuk mempertunjukkan transparasi tentang kegiatan yang terjadi di pemprov DKI dimana transparasi sendiri merupakan keinginan dari pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta yaitu Jokowi – Basuki. Rapat MRT tersebut dihadiri oleh pasangan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama, Direktur Utama PT MRT Jakarta Tribudi Rahardjo, Kepala Dinas Perhubungan Udar Pristono, dan sejumlah pemerhati transportasi serta warga sekitar dimana MRT tersebut direncanakan dibangun.
Berikut Video Rapat MRT yang di upload di youtube :
http://www.youtube.com/watch?v=3bitT0TEAfo
Gubernur Jokowi sendiri akhirnya mengatakan bahwa MRT tidak dapat diputuskan. Jokowi mengatakan "Ya, saya yakin hari ini bisa diputuskan. Akan tetapi, ternyata masih kayak gitu dengerin sendiri to. Perencanaan itu sebenarnya sudah memenangi 60 persen dari sebuah proses kegiatan. Lha kalau perencanaan belum ada sebuah kepastian, bagaimana saya mau membuat keputusan,"
Pada video rapat MRT itu bisa kita lihat bahwa suasana rapat itu sendiri memanas. Hal ini disebabkan setelah Deputi Gubernur DKI Jakarta bidang transportasi Sutanto Suhodo mengeluarkan tanggapan bernada sinis atas beberapa pertanyaan yang diungkapkan sejumlah warga dari Fatmawati. Sutanto mengatakan "Proyek MRT ini sudah mulai dibahas sejak tahun 80-an, Bapak ke mana saja dan kenapa baru berbicara sekarang?"
Hal itu tentu membuat warga dari fatmawati tidak terima dengan statemen tersebut. Mahesh mewakili warga Fatmawati meragukan kajian yang dilakukan oleh PT MRT Jakarta dan pihak lain yang terkait. Pasalnya, di Jalan Fatmawati Raya saja rencananya akan dibangun dua stasiun tak jauh dari titik macet yang terjadi di jalan tersebut. Mahesa melanjutkan dengan mengatakan "Selama ini kita bukannya diam, tapi kita memang baru diberikan infonya 10 bulan lalu. Apakah ada studi yang mengkaji social cost dari proyek ini? Tidak ada yang transparan, padahal ini untuk warga, bukan milik pribadi Pemda," Setelah mendapat tanggapan dari Mahesa tersebut membuat Sutanto tidak dapat berkomentar lebih lanjut.
Untuk lebih lengkapnya, anda dapat melihat terlebih dahulu video rapat MRT yang sudah mikmbong berikan di atas. Demikian artikel Rapat Penentuan MRT Jakarta | Video Rapat MRT. Maju terus Jakarta.
0 comments:
Posting Komentar